Rekomendasi Obat Sakit Gigi Anak yang Aman dan Ampuh

Sakit gigi pada anak adalah kondisi yang sering dialami oleh anak-anak, terutama mereka yang baru mulai tumbuh gigi atau sudah memiliki gigi tetap.
Sakit gigi pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti karies gigi (gigi berlubang), infeksi pada gusi, atau bahkan trauma akibat kecelakaan.
Ketika anak mengalami sakit gigi, rasa tidak nyaman yang ditimbulkan bisa mengganggu aktivitas mereka, termasuk makan, tidur, dan bermain.
Untuk meredakan sakit gigi pada anak, banyak orang tua yang mencari obat sakit gigi anak yang aman dan efektif. Beberapa jenis obat sakit gigi anak yang umum digunakan antara lain obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen, serta gel atau salep topikal yang bisa dioleskan langsung pada area yang sakit.
Namun, penting untuk selalu memperhatikan dosis yang tepat sesuai dengan usia dan berat badan anak, serta mengikuti anjuran dari dokter gigi.
Pada artikel kali ini kami akan memberikan rekomendasi obat sakit gigi anak yang aman dan ampuh, mulai dari yang alami sampai yang bisa Anda beli di apotek terdekat.
- Penyebab Umum Sakit Gigi Pada Anak
- Tanda dan Gejala Sakit Gigi pada Anak
- Dampak Sakit Gigi yang Tidak Diobati pada Kesehatan Gigi Anak
- Jenis-Jenis Obat yang Umum Digunakan untuk Mengatasi Sakit Gigi pada Anak
- Kapan Sebaiknya Anak Dibawa ke Dokter Gigi?
- Pemeriksaan Gigi Terbaik Hanya di Signature Dental Care BSD
Penyebab Umum Sakit Gigi Pada Anak
Penyebab umum sakit gigi pada anak dapat bervariasi, tetapi yang paling sering terjadi adalah akibat kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan gigi atau kondisi medis tertentu. Berikut beberapa penyebab utama sakit gigi pada anak:
- Karies Gigi (Gigi Berlubang) - Karies gigi adalah penyebab paling umum dari sakit gigi pada anak. Karies terjadi ketika bakteri yang ada di mulut mengubah sisa makanan, terutama gula, menjadi asam yang merusak lapisan enamel gigi. Jika tidak ditangani, kerusakan ini bisa mengarah pada lubang di gigi, yang menyebabkan rasa sakit yang cukup parah.
- Peradangan Gusi (Gingivitis) - Peradangan pada gusi, yang dikenal sebagai gingivitis, sering terjadi pada anak-anak yang belum terbiasa menjaga kebersihan mulut mereka. Pembengkakan dan rasa sakit pada gusi bisa muncul, terutama jika gigi anak jarang disikat atau jika ada penumpukan plak gigi.
- Abses Gigi - Abses gigi adalah infeksi pada gigi atau gusi yang disebabkan oleh bakteri. Kondisi ini bisa sangat menyakitkan dan biasanya disertai dengan pembengkakan, demam, dan rasa sakit yang berdenyut pada area gigi yang terinfeksi. Abses gigi membutuhkan penanganan medis segera untuk menghindari penyebaran infeksi.
- Gigi Retak atau Patah - Trauma atau kecelakaan yang menyebabkan gigi anak retak atau patah dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat. Cedera ini bisa terjadi akibat jatuh, benturan, atau kecelakaan saat bermain.
- Gigi Tumbuh (Teething) - Pada bayi dan balita, gigi yang sedang tumbuh atau tumbuh gigi sering kali menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Proses ini bisa membuat gusi anak terasa nyeri dan bengkak, yang kadang-kadang bisa mempengaruhi perilaku makan atau tidur anak.
- Masalah dengan Penurunan Gigi Susu - Pada usia tertentu, gigi susu anak mulai rontok untuk memberi ruang bagi gigi permanen. Proses ini kadang bisa menimbulkan rasa sakit, terutama jika gigi susu belum tanggal sepenuhnya atau jika gigi permanen mulai tumbuh.
Baca juga: Obat Sakit Gigi Berlubang: Dari yang Alami Sampai Anti Nyeri
Tanda dan Gejala Sakit Gigi pada Anak

Sakit gigi pada anak dapat menyebabkan berbagai gejala yang dapat dikenali oleh orang tua atau pengasuh. Gejala-gejala ini bisa bervariasi dari rasa sakit ringan hingga yang cukup parah, tergantung pada penyebabnya. Beberapa tanda umum yang dapat menunjukkan anak sedang mengalami sakit gigi antara lain:
Rasa Sakit dan Ketidaknyamanan yang Dirasakan Anak
Rasa sakit yang dirasakan oleh anak akibat sakit gigi bisa sangat mengganggu, terutama jika disebabkan oleh gigi berlubang atau infeksi.
Anak mungkin mengeluh tentang rasa nyeri yang tajam, berdenyut, atau terasa tertekan pada gigi atau gusi. Rasa sakit ini bisa meningkat saat makan atau minum, terutama ketika makanan atau minuman yang terlalu panas, dingin, atau manis mengenai area yang sakit.
Anak yang lebih kecil mungkin tidak bisa menjelaskan rasa sakit dengan jelas, tetapi mereka akan menunjukkan ketidaknyamanan, seperti mengusap mulut atau menghindari makanan.
Perubahan Perilaku Anak Akibat Sakit Gigi
Selain rasa sakit fisik, sakit gigi pada anak sering kali menyebabkan perubahan perilaku. Anak mungkin menjadi lebih rewel atau mudah marah karena ketidaknyamanan yang dirasakan.
Mereka mungkin juga menolak untuk makan atau minum karena rasa sakit saat mengunyah. Jika anak lebih kecil atau belum bisa berbicara dengan jelas, mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan dengan menangis lebih sering atau menarik diri dari aktivitas yang biasanya mereka nikmati. Perubahan pola tidur juga bisa terjadi, karena rasa sakit mengganggu kenyamanan tidur anak.
Gejala Fisik yang Sering Muncul, Seperti Demam atau Pembengkakan
Dalam beberapa kasus, sakit gigi pada anak dapat disertai dengan gejala fisik lain, seperti demam atau pembengkakan pada area gusi yang sakit.
Pembengkakan ini biasanya terjadi ketika ada infeksi gigi atau abses, yang bisa menyebabkan nanah terkumpul di sekitar gigi yang terinfeksi.
Demam juga dapat muncul sebagai respons tubuh terhadap infeksi. Anak dengan abses gigi mungkin menunjukkan pembengkakan yang jelas di pipi atau gusi, yang bisa terasa lembut atau nyeri saat disentuh.
Jika gejala-gejala ini muncul, penting untuk segera membawa anak ke klinik gigi yang memiliki dokter gigi berpengalaman dan alat yang lengkap untuk penanganan lebih lanjut, karena infeksi bisa menyebar jika tidak segera diobati.
Baca juga: Obat Gusi Bengkak: Dari yang Alami Sampai Resep Dokter
Dampak Sakit Gigi yang Tidak Diobati pada Kesehatan Gigi Anak
Membiarkan sakit gigi pada anak tanpa penanganan yang tepat dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berisiko bagi kesehatan gigi dan mulut mereka.
Jika tidak diobati, sakit gigi dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius, yang mempengaruhi tidak hanya gigi yang sakit tetapi juga kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Beberapa dampak negatif dari sakit gigi yang tidak diobati pada kesehatan gigi anak antara lain:
Penyebaran Infeksi ke Gigi dan Gusi Lainnya
Ketika gigi berlubang atau infeksi gusi dibiarkan tanpa perawatan, bakteri dapat menyebar ke bagian lain dari mulut, menyebabkan infeksi lebih lanjut.
Infeksi yang tidak ditangani bisa menyebabkan abses gigi, yaitu penumpukan nanah yang dapat menyebar ke jaringan sekitar gigi atau bahkan ke bagian tubuh lainnya, menyebabkan rasa sakit yang lebih parah dan membutuhkan perawatan medis yang lebih intensif.
Kerusakan Gigi yang Lebih Parah
Gigi yang terinfeksi dan tidak segera ditangani akan mengalami kerusakan lebih lanjut. Pembusukan yang terus berlanjut dapat merusak struktur gigi secara permanen, bahkan bisa membuat gigi hancur atau terlepas.
Hal ini dapat memengaruhi kemampuan anak untuk mengunyah dengan benar dan dapat memengaruhi perkembangan gigi permanen mereka di masa depan.
Gangguan pada Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Permanen
Sakit gigi yang tidak diobati pada anak-anak, terutama yang masih dalam tahap perkembangan gigi susu, dapat memengaruhi kesehatan gigi permanen yang akan tumbuh nanti.
Infeksi yang tidak ditangani pada gigi susu dapat merusak folikel gigi permanen yang sedang berkembang, sehingga memengaruhi posisi dan kesehatan gigi permanen di masa depan.
Anak mungkin mengalami masalah pada gigi permanen yang tumbuh, seperti kelainan bentuk atau gigi yang tumbuh tidak pada tempatnya.
Masalah pada Kesehatan Umum
Infeksi gigi yang dibiarkan berlanjut tanpa pengobatan juga dapat berisiko memengaruhi kesehatan umum anak.
Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi gigi bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti ke tulang rahang, sinus, atau bahkan ke aliran darah (sepsis).
Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi medis yang serius dan memerlukan perawatan rumah sakit.
Gangguan Makan dan Tidur
Sakit gigi yang terus-menerus dapat mengganggu pola makan dan tidur anak. Rasa sakit yang hebat saat makan atau minum bisa membuat anak enggan makan, yang dapat berdampak negatif pada asupan gizi mereka. Selain itu, rasa sakit yang mengganggu juga bisa menyebabkan gangguan tidur, membuat anak menjadi lebih mudah rewel dan kurang istirahat.
Baca juga: 12 Obat Sakit Gigi Paling Ampuh Redakan Nyeri
Jenis-Jenis Obat yang Umum Digunakan untuk Mengatasi Sakit Gigi pada Anak

Sakit gigi pada anak dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup mengganggu. Untuk mengatasi rasa sakit tersebut, ada berbagai jenis obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala. Obat yang digunakan untuk mengatasi sakit gigi pada anak umumnya dibagi menjadi beberapa kategori, yang meliputi obat pereda nyeri oral, obat topikal atau gel gigi, serta obat alami dan alternatif. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis obat yang umum digunakan:
Obat Pereda Nyeri Oral (Misalnya Parasetamol atau Ibuprofen)
Obat pereda nyeri oral adalah jenis obat yang paling umum digunakan untuk mengatasi sakit gigi pada anak. Obat ini bekerja dengan cara meredakan rasa sakit dan mengurangi peradangan.
Parasetamol adalah obat yang aman digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang pada anak. Obat ini dapat membantu mengurangi rasa sakit tanpa efek samping yang berat.
Sementara itu, ibuprofen adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang lebih efektif dalam mengurangi peradangan dan rasa sakit.
Namun, penggunaan ibuprofen pada anak perlu diperhatikan dengan seksama karena harus disesuaikan dengan dosis yang tepat berdasarkan usia dan berat badan anak, serta harus diberikan setelah makan untuk menghindari iritasi lambung.
Berikut adalah beberapa merek obat sakit gigi anak yang bisa Anda dapatkan di apotek beserta dosis pemakaiannya:
1. Tempra Forte Sirup Rasa Jeruk 60 ml
Tempra Forte Sirup Rasa Jeruk 60 ml, bisa jadi pilihan untuk mengatasi nyeri dan demam saat anak sakit gigi.
Tiap 5 ml dari obat ini mengandung paracetamol 250 mg, yang nantinya akan bekerja pada pusat pengatur suhu di hipotalamus, sehingga suhu tubuh bisa menurun dan nyeri berkurang.
Obat sakit gigi anak ini bisa digunakan sebelum atau sesudah makan dengan dosis umum sebagai berikut:
- Anak di atas usia 12 tahun: 10-12.5 ml, 3-4 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: 5 ml – 10 ml, 3-4 kali sehari.
Meski tergolong obat bebas, penggunaan Tempra Forte harus berdasarkan resep dokter. Sebab pada beberapa kondisi, penggunaan obat ini bisa memicu efek samping seperti kerusakan hati, gatal, dan ruam kemerahan pada kulit.
2. Farsifen Suspensi 60 ml
Pilihan obat sakit gigi anak berikutnya ialah Farsifen Suspensi 60 ml. Farsifen Suspensi mengandung ibuprofen 100 mg dalam tiap 5 ml.
Ibuprofen memiliki efek antiinflamasi untuk meringankan gejala peradangan pada rematik tulang, sendi, trauma otot, hingga muskuloskeletal. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan sebagai analgesik, untuk meringankan nyeri pada kondisi dismenore primer, sakit kepala, hingga pencabutan gigi.
Farsifen Suspensi dapat diminum bersama dengan makanan, berikut aturan pakainya:
- Anak 1-2 tahun: 2,5 ml, 3-4 kali sehari.
- Anak 3-7 tahun: 5 ml, 3-4 kali sehari.
- Anak 8-12 tahun: 10 ml, 3-4 kali sehari.
3. Ottopan Sirup 60 ml
Berikutnya ada Ottopan Sirup yang mengandung paracetamol 120 mg dalam tiap 5 ml.
Obat ini bekerja sebagai analgesik dan antipiretik, yang bantu meringankan rasa sakit terutama pada sakit gigi, sakit kepala, serta demam.
Ibu bisa berikan obat sakit gigi anak ini setelah makan, dengan dosis sebagai berikut:
- Anak usia 0-1 tahun: 2.5 ml, 3-4 kali sehari.
- Anak usia 1-2 tahun: 5 ml, 3-4 kali sehari.
- Anak usia 2-6 tahun: 10 ml, 3-4 kali sehari.
- Anak usia 6-9 tahun: 10-15 ml, 3-4 kali sehari.
- Anak usia 9-12 tahun 15-20 ml, 3-4 kali sehari.
Hati-hati saat menggunakan obat, terutama jika anak mengidap penyakit ginjal, serta mengalami hipersensitif terhadap sejumlah kandungan obat.
4. Proris Forte Suspensi 50 ml
Proris Forte Suspensi 50 ml mengandung ibuprofen dengan dosis 200 mg per 5 ml nya. Ibuprofen adalah obat yang bersifat antiinflamasi, antipiretik, dan analgesik.
Itulah mengapa, obat sakit gigi anak ini dapat digunakan sebagai pereda nyeri, mulai dari ringan hingga sedang. Contohnya nyeri pasca pencabutan gigi, nyeri pasca bedah, sakit kepala, artritis reumatoid, osteoartritis, serta menurunkan panas.
Dosis yang dianjurkan untuk anak, yaitu:
- Anak 3-7 tahun: 2,5 ml sebanyak 3-4 kali sehari.
- Anak 8-12 tahun: 5 ml sebanyak 3-4 kali sehari.
Obat ini bisa diberikan sesudah makan. Namun, Ibu perlu berhati-hati terhadap efek samping obat yang mungkin terjadi pada anak seperti konstipasi, nyeri abdomen, muntah, mual, melena, pendarahan lambung, ruam sakit kepala, hingga diare.
Baca juga: Rekomendasi Klinik Untuk Pasang Veneer Gigi BSD Terbaik
Obat Topikal atau Gel Gigi
Obat topikal atau gel gigi adalah obat yang dioleskan langsung ke area gigi yang sakit. Obat ini umumnya mengandung bahan anestesi lokal, seperti benzokain, yang dapat membantu mengurangi rasa sakit secara sementara.
Gel gigi ini bekerja dengan memberikan sensasi mati rasa pada gusi atau gigi yang terinfeksi, sehingga anak akan merasa lebih nyaman.
Gel atau salep ini bisa digunakan sebagai perawatan sementara untuk meredakan rasa sakit, namun tidak mengatasi penyebab utama sakit gigi. Penting untuk selalu memperhatikan dosis dan instruksi penggunaan obat topikal ini agar tidak terjadi iritasi atau efek samping.
Salah satu merek obat sakit gigi topikal untuk anak adalah Dentasol. Dentasol dapat menjadi antinyeri lokal dan membantu meredakan sakit gigi akibat radang gusi atau tumbuh gigi. Selain itu, Dentasol juga bisa memberikan sensasi dingin di gigi yang sakit sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman.
Dentasol dapat dioleskan ke gigi menggunakan jari atau kapas. Perlu diingat bahwa obat sakit gigi ini tidak boleh diberikan kepada anak usia di bawah 2 tahun.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Gigi Berlubang dan Penyebabnya
Obat Alami dan Alternatif (Misalnya, Penggunaan Minyak Cengkih)
Selain obat-obatan kimia, beberapa orang tua juga memilih untuk menggunakan obat alami atau alternatif untuk mengatasi sakit gigi pada anak.
Salah satu yang paling dikenal adalah minyak cengkih, yang mengandung eugenol, sebuah bahan alami yang memiliki sifat anestesi dan antiseptik, salah satu merek yang terkenal di Indonesia adalah cap burung kakak tua.
Obat Sakit Gigi Cap Burung Kakak Tua digunakan dengan cara dituang ke kapas. Setelah itu, letakkan kapas di gigi yang sakit dan biarkan selama beberapa menit. Jika perlu, ulangi dalam 2 jam.
Minyak cengkih dapat membantu meredakan rasa sakit gigi dengan cara mengoleskannya pada area gigi yang sakit menggunakan kapas. Meskipun minyak cengkih dapat memberikan bantuan sementara, penggunaannya perlu dilakukan dengan hati-hati, terutama pada anak-anak dibawah 4 tahun, untuk menghindari risiko iritasi mulut atau alergi.
Selain minyak cengkih, beberapa obat alami lainnya, seperti air garam atau kompres dingin, juga bisa digunakan untuk meredakan rasa sakit akibat sakit gigi pada anak.
Kapan Sebaiknya Anak Dibawa ke Dokter Gigi?
Jika anak mengalami sakit gigi yang tidak kunjung reda setelah pemberian obat pereda nyeri, atau jika gejala semakin parah, segera membawa anak ke dokter gigi adalah langkah yang tepat. Beberapa kondisi yang memerlukan perhatian dokter gigi antara lain:
- Sakit gigi yang berlangsung lebih dari 2 hari: Jika rasa sakit berlangsung lebih dari dua hari meskipun sudah diberikan obat pereda nyeri, maka segera periksakan anak ke dokter gigi.
- Pembengkakan pada gusi atau pipi: Pembengkakan ini bisa menjadi tanda adanya infeksi yang memerlukan penanganan medis.
- Demam yang menyertai sakit gigi: Demam bisa menjadi tanda bahwa infeksi telah menyebar dan memerlukan perhatian lebih lanjut.
- Kesulitan makan atau minum: Jika anak menunjukkan penurunan nafsu makan atau kesulitan minum karena rasa sakit, itu bisa menandakan bahwa masalah gigi cukup serius dan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
- Kecelakaan atau trauma pada gigi: Jika anak mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada gigi atau mulut, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter gigi.
Pemeriksaan Gigi Terbaik Hanya di Signature Dental Care BSD
Pemeriksaan gigi rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi anak dan mencegah masalah gigi di masa depan. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter gigi untuk mendeteksi masalah gigi sejak dini, seperti karies atau masalah pertumbuhan gigi, sebelum menjadi lebih serius.
Selain itu, dokter gigi juga dapat memberikan edukasi kepada anak dan orang tua mengenai cara merawat gigi dengan baik, termasuk teknik menyikat gigi yang benar, pentingnya flossing, dan menjaga pola makan yang sehat untuk gigi.
Pemeriksaan gigi rutin juga penting untuk memastikan bahwa gigi susu yang tumbuh dengan baik dan gigi permanen yang akan muncul tidak mengalami masalah. Dengan pemeriksaan gigi secara teratur, masalah gigi dapat terdeteksi lebih awal, yang membantu menghindari perawatan yang lebih rumit dan mahal di kemudian hari.
Untuk mendapatkan perawatan gigi langsung dari ahlinya, Anda bisa mengunjungi klinik gigi Signature Dental Care. Disini Anda akan mendapatkan pelayanan dan perawatan maksimal lengkap dengan alat modern dan terbaik.
Tunggu apalagi? Kunjungi Signature Dental Care sekarang juga untuk mencegah komplikasi masalah gigi lebih lanjut yang dapat mempengaruhi kualitas hidup anak Anda.
Hubungi kami sekarang melalui Whatsapp pada tautan ini.
Referensi:
- 6 Obat Sakit Gigi Anak yang Aman untuk Digunakan: https://www.halodoc.com/artikel/6-obat-sakit-gigi-anak-yang-aman-untuk-digunakan
- 8 Obat Sakit Gigi Anak yang Aman dan Efektif Redakan Nyeri: https://www.alodokter.com/8-obat-sakit-gigi-anak-yang-aman-dan-efektif-redakan-nyeri
Jika Anda ingin mengetahui artikel lain yang serupa dengan Rekomendasi Obat Sakit Gigi Anak yang Aman dan Ampuh Anda dapat mengunjungi kategori Gigi Anak.

Related posts :